Tuesday, September 3, 2013

Posted by Unknown 6:50 AM, under | No comments


WE WANNA BE 4EVER

eman yang selalu setia, yang selalu mendengarkan curahan hati, dan selalu ada di saat kita sedih. Saat kita sedih, saat kita mempunyai masalah. Sahabatlah yang menemani kita dan yang memberi kita solusi. Sahabatlah yang lebih baik dari teman atau pacar kita. Pacar akan menjadi teman sementara, tapi setelah kita putus dengan pacar, pacar akan menjadi musuh kita. Sedangkan sahabat, sahabat akan selalu mengingat kita meskipun pertengkaran terjadi dengannya.
Di sekolah menengah pertama di kota Karawang. Tepatnya di SMPN JAYA BAKTI terbentuklah persahabatan yang terdiri dari 4 orang anak remaja perempuan. 4 orang anak remaja perempuan ini mempunyai perbedaan karakter. Yang pertama dia bernama Alia Apriliyani, seorang anak remaja perempuan yang sedikit pemalu, dan imut. Yang kedua bernama Ayudita Lestari, seorang anak remaja perempuan yang mempunyai sifat seperti anak kecil, dan sedikit egois. yang ketiga bernama Nuranni Aidiawati, seorang anak remaja perempuan mempunyai sifat sedikit dewasa dan penuh perhatian. Dan yang keempat bernama Dewita Sandriyani, seorang anak remaja perempuan yang dewasa, dan baik hati.
Di awal ajaran baru kami bertemu dan berkenalan. Sebelumnya kami tidak bersahabat. Kami hanya berteman biasa. Hari demi hari kami jalani dan selalu ada kebersamaan yang tidak kita sadari. Sampai akhirnya kami merasa nyaman dengan kebersamaan itu. Saat itu Nuranni sangatlah dekat dengan Dewita karena Dewita selalu bercerita tentang pribadinya kepada Nuranni. Dan Alia juga selalu menemani Nuranni saat pulang sekolah. Sedangkan Ayudita belumlah sedekat kami.
Bulan demi bulan kami bersama tetapi kami belum mengakui adanya persahabatan. Kami semakin mengetahui karakter masing–masing. Sampai akhirnya Ayudita masuk ke dalam kehidupan kami. Ayudita sangatlah baik, dia tidak pernah membuat kami sedih ataupun mempunyai masalah dengannya. tidak terasa Ayudita sudah lama berteman dengan kami, kami mengetahui karakternya. karakter itu muncul karena kami selalu bersama. Ayudita mempunyai karakter seperti anak kecil dan sedikit pemalu.
Saat istirahat Dewita menceritakan curahan hatinya kepada Nuranni. Menurutnya Nuranni adalah orang yang bisa dia percaya. Dia bercerita, sebenarnya dia menyukai seseorang. Seseorang itu selalu mendekatinya. Dia bernama Syedian. Saat Dewita bercerita, Alia datang mendekati kami. Dewita langsung berhenti berbicara karena dia tidak mau Alia mendengar curahan hatinya. Alia langsung membalikan badan dan pergi meninggalkan kami. Dewita berpesan agar tidak membicarakan curahan hatinya kepada siapapun. Dan Nuranni berjanji kepada Dewita tidak akan membicarakan curahan hati Dewita kepada siapapun.
Saat pulang sekolah, Nuranni dan Alia seperti biasa pulang sekolah bersama karena rumah kami searah. Tiba–tiba Alia bertanya “apa yang kamu bicarakan dengan Dewita?”. dan Nuranni menjawab “kapan?” lalu Alia menjawab “saat istirahat, aku tahu kalian sedang menceritakan sesuatu. Tetapi kalian merahasiakannya”. Nuranni bingung untuk menjawab karena dia telah berjanji untuk tidak menceritakannya kepada siapapun. Dengan terbata–bata Nuranni berbicara “emm… oh itu.. aku dan dewita merencanakan untuk membentuk persahabatan dengan kamu dan Ayudita. Kamu mau kan?”. Dalam hatinya Nuranni berkata “ya allah, maafkan aku karena aku sudah berbohong kepada temanku. Aku sudah berjanji kepada Dewita untuk tidak menceritakan curahan hatinya”. Lalu Alia percaya dengan ucapan Nuranni.
Keesokan harinya Nuranni menceritakan kesalahannya kepada Dewita yang sudah membohongi Alia. Dewita pun merasa bersalah karena menyuruh Nuranni untuk berjanji “ranni maafkan aku, kamu jadi berbohong kepada Alia. Jika aku menceritakan curahan hatiku, aku janji tidak akan menceritakannya di tempat ramai. Aku akan menceritakannya di saat kita hanya berdua”. Nuranni menjawab “tidak apa–apa Dew. Sepertinya Alia percaya. Lebih baik kita bersahabat. Karena aku sudah mengatakannya kepada Alia” . “ok. Kita sahabatan ya..” “iya.. tapi aku belum mendapat persetujuan dari Ayudita karena aku belum menceritakannya”. “ya sudah kamu ceritakan kepada Ayudita nanti saja”.
Kami memulai ajaran baru di kelas 2. Kami bersahabat selama setahun dan belum ada pertengkaran yang terjadi. Nuranni ingin duduk sebangku dengan Dewita sedangkan Alia ingin duduk sebangku dengan Nuranni. Lalu Nuranni membujuk Alia untuk duduk sebangku dengan Ayudita. Alia menerima bujukan Nuranni. Tempat duduk kami berdekatan.
Ayudita selalu menceritakan curahan hatinya kepada Alia karena Alia sahabat sekaligus teman sebangkunya. Dewita dan Nuranni adalah sahabat Ayudita juga tetapi Ayudita lebih mempercayai Alia. Nuranni dan Dewita tidak mengetahui apa yang Ayudita sering ceritakan kepada Alia. Mereka tidak ingin Ayudita marah karena mengetahui curahan hatinya. Saat ini Dewita sedang kasmaran kepada syedian. Setiap hari dia selalu bercerita tentang kedekatannya dengan syedian.
Suatu hari Dewita sedih karena Ayudita mengirim pesan kepada Dewita tentang ketidak sukanya kepada Dewita yang dekat dengan Syedian. Menurutnya Syedian sudah menjadi miliknya sejak kelas 1. Syedian sering mengirimi pesan dan Ayudita pun sering membalasnya. Dan sekarang Syedian menggantung hubungannya dengan Ayudita karena syedian dekat dengan Dewita. Dewita tidak percaya apa yang sudah diceritakan Ayudita melewati kiriman pesan. Lalu Dewita menanyakan hal itu kepada Syedian “apa benar kamu masih berhubungan dengan Ayudita?. Ayudita berkata, kamu menggantung hubungan kamu dengannya”. Syedian terkejut dan berkata “aku tidak pernah mempunyai hubungan dengan Ayudita”. Dewita menangis sambil berkata “lalu mengapa kamu sering mengirimi pesan kepadanya?”. Syedian pun menjawab “oh itu, sebenarnya yang mengirimi pesan kepada Ayudita adalah temanku bukan aku”. Dewita berkata “jadi ini salah faham, aku ingin kamu yang menjelaskan kepada Ayudita”. Syedian pun terdiam dan tiba–tiba dia berkata dengan pelan “aku tidak mau, aku tidak berani karena Ayudita sudah menyukaiku”. “ya sudah aku akan menceritakan kepada Ayudita yang sebenarnya”.
Keesokan harinya Dewita menceritakan hal tersebut kepada Ayudita. Dan Ayudita tidak mempercainya. Menurutnya itu bohong. Ayudita ingin syedian yang berkata seperti itu. Lalu Dewita memanggil Syedian. Tapi Syedian tidak mau karena dia tidak mau ikut dalam pertengkaran Dewita dan Ayudita. Dewita bingung harus berbuat apa. Karena kesalah fahaman di mulai dari teman syedian.
Dua hari Ayudita dan Dewita bertengkar dan tidak Saling berkomunikasi. Alia dan Nurani geram melihat Ayudita dan Dewita bertengkar karena kesalah fahaman. Lalu Nuranni dan Alia merencanakan untuk mempertemukan mereka saat tahun baru. Tetapi Nuranni dan Alia haruslah berbohong terlebih dahulu kepada mereka berdua.
Sebelum esok malam tahun baru, Nuranni menghubungi Dewita “Assalamua’laikum Dew..” “Wa’alaikumsalam… ada apa ran?” jawab Dewita. “sebelumnya aku mau nanya sama kamu” “nanya apa ran…? langsung saja” “besok ada acara ga? Kalau kamu ga ada acara aku mau ngajak kamu malam tahun baruaan” ranni sedikit ragu menjelaskannya. “ga ada sih.. boleh aja, tapi mau di rumah siapa?” “di rumah kamu saja… gimana?” “ya sudah besok sore kamu ke rumahku”. Setelah itu Dewita menutup teleponnya. Begitupun sebaliknya Alia menghubungi Ayudita dan dia menyetujuinya.
Nuranni dan Alia berangkat bersama. Mereka berdua merencanakan sesuatu agar Ayudita dan Dewita bertemu. Nuranni menemui Dewita di rumah Dewita dan mengajak Dewita pergi merayakan tahun baru. Begitupun Alia mengajak Ayudita dan mengajaknya pergi merayakan tahun baru.
Pada saat kita menunggu untuk menghitungan waktu mundur. Nuranni dan Alia bertemu kembali dan mempertemukan Dewita dan Ayudita. Ayudita sangat marah dan memasang muka sebal. Dewitapun begitu, dia memarahi Nuranni yang mempertemukan mereka “maksud kamu apa sih ran?” Dewita menatap Nuranni dalam–dalam. “aku.. aku cuma ingin..” penjelasan Nuranni dihentikan oleh Dewita “sudah.. kamu sama Alia sama aja. Cuma pengen aku sama Ayu bertengkar” Dewita meninggalkan mereka bertiga tapi tangannya ditarik oleh Alia. “Dew, kita tuh sayang sama kamu dan Ayu. Kita ga mau sampai kalian bertengkar” Alia menasehati Dewita dan dia juga menasehati Ayudita “dan kamu yu, kamu itu pendiam, baik hati tapi apa…? Cuma gara–gara cowok kamu bertengkar sama temen deket kamu sendiri”. Tiba–tiba Ayudita menitikan air mata dan memeluk Alia. Lalu Nuranni menarik tangan Dewita dan berkata “Dew, kita sayang sama kalian. kita ga mau sampai kalian bertengkar. Menurutku kamu sudah dewasa, pasti bisa membedakan yang baik dan yang buruk” sambil memegang tangannya. “tapi ran, hatiku tidak bisa berbohong. Aku menyukai Syedian” “ok.. gini aja. Lebih duluan kenal sama Syedian apa Ayu?” Nuranni memberi pilihan. “ya.. Ayudita lah Ran” jawab Dewita. “nah… kalau sekarang kamu memilih Syedian yang jelas-jelas kamu lebih mengenal Ayudita. Apakah Ayudita tidak sakit hati?” tanya Nuranni kepada Dewita. Dewita pun terdiam dan Nuranni pun berkata kepada Ayudita “dan kamu yu, apakah kamu lebih memilih Syedian daripada Dewita? Ingat kamu lebih banyak mempunyai kenangan dengan Dewita daripada Syedian. Apa kamu mau hapus kenangan itu?”. Ayudita dan Dewita terdiam dan mereka menyadari kesalahan mereka sendiri.
“waktunya menghitung mundur…” seseorang berteriak. “eh waktunya hitung mundur… ayoo..” ajak Alia kepada sahabat–sahabatnya. Dewita dan Ayudita sedikit malu–malu. “sudah jangan malu kawan, kita buka lembaran baru di tahun baru ini. Ok…?” Nuranni menyarankan kepada mereka berdua. Setelah itu Dewita dan Ayudita tersenyum dan mereka semua menghitung waktu mundur. “sepuluh… sembilan.. tujuh… enam…. lima… empat… tiga… dua… satu…” tiupan terompet mulai berbunyi dan teriakan anak remaja mulai ramai. Mereka pun berpelukan dan membuka lembaran baru.

0 KOMENTAR LOND...???:

Post a Comment